Seiring dengan perkembangan teknologi dan pertumbuhan penduduk yang terus meningkat, Polri secara khusus Polres Metro Depok dituntut untuk berjalan sejajar dengan pembangunan nasional yang dititik beratkan pada pembangunan instrumental, struktural dan kultural.
Tugas pokok, fungsi dan peran Polri dalam mewujudkan keamanan dalam negeri yang meliputi terpeliharanya keamanan dan ketertiban masyarakat, menuntut Polri untuk terus membuat terobosan kreatif dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia di tengah pandemi covid 19, dalam hal ini Polres Metro Depok membangun Pos Pelayanan Terpadu Transyogi, ungkap Kompol Andi M Indra Waspada, SH. SIK. MM. MSi (07/10/2020) disela sela peletakan batu pertama Pos Pelayanan Terpadu Transyogi Polres Metro Depok mendampingi Wakapolres Metro Depok AKBP Hari Setyo Budi.
Pembangunan Pos Pelayanan Terpadu Transyogi ini nantinya akan dibangun dua tingkat, tingkat pertama akan dipakai untuk Satpas Pembantu 1221 Transyogi, Perpanjangan masa berlaku SIM dan tingkat kedua akan digunakan untuk piket reskrim dalam rangka menekan angka kriminalitas di wilayah timur Kota Depok, imbuhnya.
Memasuki musim hujan, Satuan Lalu Lintas Polresta Depok memetakan titik banjir di Kota Depok. Setidaknya ada 6 lokasi banjir yang diantisipasi pihak kepolisian. "Memasuki musim penghujan ini, ada beberapa lokasi yang rawan genangan hingga banjir di Kota Depok. Ada 6 lokasi," kata Kasat Lantas Depok Kompol Andy M Indra Waspada dalam keterangannya kepada wartawan, Senin (5/10/2020). Keenam titik lokasi rawan banjir tersebut adalah Jalan Arif Rahman Hakim, dua titik di Jalan Margonda, Kelapa Dua, Perumahan Taman Duta, dan Jalan Siliwangi. Ketinggian air di lokasi bervariasi. "Di Jalan Arif Rahman Hakim itu bilamana curah hujan tinggi mengakibatkan genangan air sekitar 50 cm dan mengakibatkan perlambatan percepatan 10 km/jam sampai 5 km/jam," jelasnya. Kemudian di Jalan Margonda, tepatnya di depan pom bensin, ketinggian air biasanya mencapai 30 cm. Banjir di lokasi tersebut disebutkan karena masalah drainase. "Dikarenakan pada titik tersebut adalah titik terendah dan drainase tidak berjalan dengan baik, bila curah hujan berhenti maka genangan air langsung surut," imbuhnya. Berikutnya di Jalan Margonda, tepatnya di depan Mitra10, genangan air biasanya mencapai 10 cm. "Hal tersebut dapat mengganggu arus lalin dari arah Pal menuju flyover UI. Dikarenakan gorong-gorong tidak dapat menampung deras volume air yang mengalir dan terjadi luapan yang mengarah ke jalan raya," katanya. Selanjutnya, banjir juga kerap menghampiri Perumahan Taman Duta, Depok. Menurut Indra, lokasi tersebut kerap terkena banjir karena lokasinya dekat dengan selokan. "Pada titik lokasi tersebut, volume air tinggi dikarenakan titik lokasi tersebut rendah dan berada tepat di samping aliran air (selokan). Bilamana curah hujan deras dan debit air tidak tertampung pada saluran air, air akan meluap ke jalan dengan ketinggian sekitar 10 cm. Untuk drainase tidak berfungsi dengan baik, dikarenakan sekitar 1 hari barulah jalan kering kembali," tuturnya Kemudian, lokasi banjir juga kerap terjadi di depan Cucian Melati, Jalan Siliwangi. Ketinggian air di lokasi mencapai sekitar 20 cm. "Dikarenakan drainase dan gorong-gorong pada titik tersebut tersumbat sampah yang dari arah Margonda," tandasnya.
Dalam rangka Ops Patuh Jaya 2020, Polres Metro Depok peduli Covid 19 dengan membagikan masker di kawasan Pasar Agung, Kota Depok.
Pemerintah Kota Depok menggelar kegiatan Forum Lalu Lintas (lalin) dengan melibatkan seluruh pihak terkait (stakeholder). Forum tersebut membahas berbagai persoalan di bidang transportasi dan lalin. Kasat Lantas Polres Metro Depok Kompol Erwin Aras Genda, SH, SIK, MT mengatakan, Forum Lalu Lintas dilaksanakan sebagai bentuk sinergitas antara Kepolisian, Pemkot Depok, akademisi dan stake holder lainnya dalam mengatasi permasalahan lalu lintas yang ada di Kota Depok. Menurut Kompol Erwin Aras Genda, SH, SIK,MT, saat ini pihaknya sedang fokus membenahi masalah lalu lintas, daerah blackspot ( ruas jalan dengan fatalitas laka tertinggi), troublespot (ruas jalan dengan kemacetan tinggi) serta karakteristik jalan yang ada di wilayah Kota Depok, secara khusus kami membahas Jl Raya Sawangan, menjelang exit Tol baru. Perwira menengah lulusan Akademi Kepolisian tahun 2003 ini juga menyatakan bahwa penempatan personil lantas didaerah rawan macet yang ada di Kota Depok telah dilakukan sebagai bentuk wujud nyata pelayanan Polri kepada masyarakat.
Hadang Arus Balik Saat PSBB, Polrestro Depok Perketat Perbatasan